MAKALAH
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Pada ANAK PRASEKOLAH
S1
Keperawatan
Stikes Bina
Sehat PPNI Mojokerto
Tahun Ajaran
2012/2013
MOJOKERTO
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada usia prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan.
Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak usia
prasekolah ini sedang dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa
prilaku yang dulunya tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia
ini adalah usia yang rentan berbagai penyakit yang akan mudah menyerang anak
usia ini dan menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang jika
kondisi kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh para praktisi kesehatan
yang juga usaha-usaha pencegahan adalah usaha yang tetap paling baik dilakukan.
Berkaitan dengan uraian diatas maka dalam makalah ini penulis menguraikan
beberapa masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada anak usia ini serta usaha
pencegahan dan penanganannya terutama yang berkaitan dengan tindakan
keperawatan dan menyangkut satu masalah yang paling menonjol sehingga muncul
satu diagnosa keperawatan.
1.2 Tujuan
Penyusunan makalah
ini bertujuan untuk :
1. Mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan
anak usia prasekolah
2. Mempelajari asuhan kerperawatan keluarga pada anak
usia prasekolah
3. Untuk menamba pengetahuan tentang asuhan
keperawatan keluarga khusunya pada anak usia prasekolah
1.3. Manfaat
Penyusun mengharapkan makalah ini bermanfaat :
1. Bagi mahasiswa agar sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu
tersebut atau menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan
baik dan benar.
2. Bagi para pembaca,
sebagai bahan bacaan dan referensi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pertumbuhan
dan Perkembangan Anak Prasekolah (3-5 Tahun)
Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar
dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya. Anak sudah mulai mandiri dalam merawat
diri sendiri seperti mandi, makan, minum, mengosok gigi, BAB dan BAK, dll.
2.2 Bimbingan
Selama Fase Prasekolah
Usia 3 Tahun
− Persiapkan orang tua untuk peningkatan ketertarikan anak dalam
hubungan yang lebih luas.
−
Anjurkan untuk mendaftarkan anak ke TK.
−
Tekankan tentang pentingnya pengaturan waktu,
−
Anjurkan orangtua untuk menawarkan pilihan-pilihan ketika anak sedang
ragu/bimbang.
−
Perubahan pada usia 3 ½ tahun : anak akan menjadi kurang koordinasi (antatorik dan
emosi), gelisah dan menunjukkan perubahan tingkah laku seperti bicara gagap.
−
Orang tua harus memberikan perhatian yang extra sebagai refleksi dari
kegelisahan emosi anak dan rasa takut anak kehilangan kasih sayang orang tua.
−
Ingatkan orang tua tentang keseimbangan yang telah dicapai pada usia 3 tahun
akan berubah menjadi tingkah laku yang agresif pada usia 4 tahun.
−
Antisipasi tentang adanya perubahan nafsu makan, seleksi makanan anak.
−
Tekankan tentang perlunya perlindungan dan pendidikan untuk mencegah cedera.
Usia 4 Tahun
−
Persiapakan pada tingkah laku anak yang lebih agresif, termasuk aktivitas
motorik dan penggunaan bahasa-bahasa yang mengejutkan.
−
Bersikap menentang terhadap orangtua
−
Explorasi perasaan ortu berkenaan dengan tingkah laku anak.
−
Masukkan anak ke TK
−
Persiapan untuk peningkatan keinginan tahuan anak tentang sex.
−
Tekankan tentang pentingnya menanamkan disiplin pada anak.
−
Anjurkan untuk belajar berenang jika belum dilakukan pada usia sebelumnya.
−
Adanya mimpi buruk; beritahu orangtua bahwa anak, sering anak terbangun karena
adanya mimpi yang menakutkan.
−
Tenangkan Ibu, bahwa masa yang tenang pada anak dimulai pada usia 5 tahun.
Usia 5 Tahun
−
Masa tenang pada usia 5 tahun
−
Siapkan anak untuk memasuki lingkungan sekolah.
−
Pastikan kelengkapan immunisasi sebelum memasuki sekolah.
2.3 Masalah-masalah
Kesehatan Yang Timbul Pada Anak Usia Prasekolah
NO
|
MASALAH / PENYAKIT
|
MANAJEMEN TERAUPETIK DAN
KOMPLIKASI
|
PERTIMBANGAN
KEPERAWATAN
|
1.
|
Diare
(Gastroenterologi)
Agen
pembuka : Bakteri dan virus.
Sumber :
Makanan
basi,
beracun,
alergi
terhadap
makanan
Masa
Inkubasi :
Bayi : BAB
≥ 3x / 24 jam
Anak : BAB
≥ 3x / 24 jam
Manifestasi
Klinis :
Bayi dan
anak menjadi cengeng, gelisah, suhu tubuh meninggi cair dan mungkin
disertai
dengan lendir atau darah.
|
Komplikasi
:
➣ Dehidrasi
➣ Renjatan
hipovelemik
➣
Hypocalanta
➣Intoleransi
laktosa sekunder
➣ Kejang
➣ KEP
Obat:
➣ Anti
sekresi
➣ Anti
spasmolitik
➣ Pengeras
tinja
➣ Anti
biotika
|
- Memberikan
cairan\
- Diatelik
(pemberian makanan)
|
2.
|
Variacela
(cacar air)
Agen
pembawa :
Variacell
Zooster
Sumber : Sekresi
primer saluran pernafasan dan organ terinfeksi, pada tingkatan
lesi kulit yang lebih rendah.
Transmisi
:
Kontak
langsung terkontaminasi oleh objek penularan.
Masa
Inkubasi :
2 –3 minggu biasanya 13-17 hari.
Masa
Penularan :
Biasanya 1
hari setelah erupsi lesi (masa awal) sampai 6 hari setelah banyak muncul
vesikel ketika kerak kulit terbentuk.
Manifestasi
Klinis :
Tahap Awal
:
Demam
ringan, malaise, anorexia, pertama kali 24 jam,
ruam dan
gatal sekali, mulai muncul makula, dengan cepat
berkembang
menjadi papula dan menjadi vesikel (dikelilingi oleh dasar eritematosus
menjadi gelembung,mudah pecah dan membentuk (kerak). Ketiga
tahapan
(Papula, vesikel dan kerak kulit) hadir dalam tingkatan berbeda dalam waktu
yang sama.
Distribusi
:
Sentripetal,
menyebar ke wajah dan tubuh tapi jarang pada tungkai dan lengan.
Gejala :
Elevasi
suhu dari limfadenopaty, iritasi dari gatal-gatal.
|
Kekhususan
:
Biasanya tidak ada, agent
anti viral (ocyclovir) untuk
resiko tinggi anak terinfeksi, Varicella Zooster immunoglobin
(VZIG) setelah pembukaan
pada anak yang beresiko
tinggi.
Obat :
Diphenhidramin
hydrokhlorida
atau antihistamin untuk menghilangkan gatal;
perawatan
kulit untuk
mencegah
infeksi bakteri
kedua.
Komplikasi
:
➣ Infeksi
pada tahap
kedua
(bisu, selulitis,
pneumoni,sepsis).
➣
Enchepalitis
➣ Varicella
Pneumoni
➣ Peredaran
Varicella
(perdarahan
kecil pada
vesikel
dan ptekia pada
kulit).
➣ Kronik
atau transsient
trombositopenia.
|
Ø Lakukan isolasi ketat dirumah
sakit.
➣ Isolasi
anak
dirumah
sampai
vesikel
mengering
(biasanya
1 mingu setelah terinfeksi) dan
isolasi
anak yang
beresiko
tinggi terinfeksi.
➣ Beri
perawatan
kulit; mandi
dan berganti pakaian setiap hari, beri olesan lotion; calamine; potong dan
bersihkan
kuku.
➣
Mengurangi gatalgatal.
➣ Hindari
mengupas
kulit
kerak yang
menggosok
dan
membuat
iritasi.
|
3.
|
Difhteria
Manifestasi
Klinis :
Bervariasi
menurut lokasi anatomi
Pseudomembran.
Nasal :
Menyerupai
flu, nasal
mengeluarkan
serosanguineous mukous
purulent
tanpa gejala-gejala
pokok:
tampak seperti epistaksis.
Tonsilar/pharyingeal
:
Malaise, anorexia, tenggorokan sakit, sedikit demam, pulse meningkat dari
yang diharapkan selama 24 jam, membran melembut, putih atau abu-abu;
timbulnya limfadenitis jika penyakitnya parah timbul toximea, septik syok,
dan meninggal dalam 6-10 hari.
Lharyngeal
:
Demam :
serak, batuk, tanpa ada tanda awal, potensial
penghambatan
jalan udara, gelisah, cyanosis, retraksi
dyspnieu.
|
➣ Antitoksin (biasanya
melalui intravena diawali dengan test kulit dan konjungtiva untuk
mengetes sensitifitas terhadap serum.
➣
Antibiotik (penisillin
atau
erythromycin).
➣ Bedrest
total (pencegahan miokarditis)
➣
Tracheostomy untuk
penghambatan
jalan udara.
➣ Perawatan
carrier dan
kontak
terhadap orang
yang
terinfeksi.
Komplikasi
:
Miokarditis
(minggu kedua), neuritis.
|
➣ Lakukan
isolasi
ketat di
rumah sakit.
➣
Berpartisipasi
pada test
sensitifitas; beri epineprin jika ada
➣ Beri
antibiotik,
amati
tanda-tanda
sensitifitas
terhadap penisilin.
➣ Gunakan
suction
jika perlu
➣ Beri
perawatan
komplit
untuk memperoleh bedrest.
➣ Atur
kelembaban
untuk
pencairan
optimum sekresi.
➣ Amati
respirasi
untuk
tanda-tanda
penghambatan.
|
4.
|
Rubeola
(campak)
Agent
pembawa : Virus
Sumber :
Sekresi
saluran nafas,darah dan urine dari orang yang terinfeksi.
Transmisi
:
Kontak
langsung dengan orang yang terinfeksi.
Masa
inkubasi : 10 – 20 hari.
Periode
penularan :
Dari 4- 5
hari setelah ruam-ruam muncul tetapi terutama
selama
tahapan awal (catharal).
Manifestasi
klinis :
Fase
prodromal :
Tidak
dijumpai pada anak-anak, namun dijumpai pada remaja dan dewasa yang ditandai
dengan demam ringan, sakit kepala, malaise,
anorexia,
konjungtivitis ringan, coryza, sakit
kerongkongan,
batuk dan limfadenopaty. Paling sedikit 1-5 hari, menghilang 1 hari setelah
terjadinya ruam.
Ruam :
Pertama
kali muncul di wajah dan dengan segera menyebar
keleher,
lengan batang tubuh dan kaki.
Diakhiri
hari pertama ditutupi dengan bercak-bercak kemerahan makulo pupalar, biasanya
hilang pada hari
ketiga.
Tanda dan
gejala :
Demam
ringan yang muncul kadangkadang, sakit kepala,
malaise
dan limfadenopaty.
|
Tidak ada
perawatan lain
yang perlu
kecuali antipiretik untuk demam
dan
analgesik untuk nyeri.
Komplikasi
:
Jarang
terjadi (arthtritis,
enchepalitis,
atau purpura); penyakit-penyakit menular yang sering dijumpai pada masa
anak-anak; bahaya
terbesar
adalah efek
teratogenik
pada janin.
|
➣ Yakinkan
orangtua
bahwa
vesikel-vesikel
adalah suatu proses penyakit yang alami pada anak-anak yang terinfeksi.
➣ Gunakan
sentuhan lembut jika diperlukan
➣ Jauhkan
anak dari
wanita
hamil.
|
5.
|
Pertusis
Agent :
Bordettela
pertusis
Sumber :
Masuknya
dari saluran
pernafasan
dari seseorang
yang
terinfeksi.
Penularan
:
Kontak
langsung dan droplet.
Masa
inkubasi :
5-21 hari,
biasanya 10hari.
Perkembangan
:
Yang
paling besar selama catharal (radang selaput lendir)
sebelum munculnya
(kambuhnya kembali dan menghilang pada minggu ke 4 setelah munculnya kembali
gejala
penyakit).
Manifestasi
klinik :
Stadium
kataralis
Batuk
ringan pada malam hari, anorexia
Stadium
spasmodik
Batuk
bertambah berat dan terjadi paroximal berupa
batuk-batuk
khas, keringat, dilatasi pembuluh darah leher dan muka, muka merah, sianosis.
Stadium
konvalensi
Pada minggu ke-4 beratnya serangan batuk berkurang nafsu makan timbul
kembali,
ronchi difus mulai menghilang.
|
Pemberian
antibiotik
Eythromycin,
ampisillin,
kotrimaxazol,
khloramfenikol,
expextoransia
dan mukolitik, codein diberikan bila terdapat batuk yang hebat sekali.
Luminal.
Komplikasi
:
Otitis
media, bronkitis,
bronkop
neumonia,
ateletaksis,
emfisema,
muntah-muntah
berat,
emasiasi,
prolapsus rectum, kongesti dan
edema
otak.
|
➣ Anjurkan
untuk
bedrest
➣ Berikan
kompres
panas dan
dingin.
➣ Berikan
diit makanan cair dan lunak
|
6.
|
Parasitis
intestinal Askariasis
Agent
Askaris
lumbricoides.
Sumber :
Faeces
Masa
Inkubasi :
2-3 minggu
Manifestasi
Klinis :
Infeksi
ringan
Asimptomatik
infeksi
berat
anorexia,
iritabilitas, ketakutan, perut besar, penurunan berat badan, demam dan kolik.
Infeksi
parah
gangguan
usus, usus buntu, perforasi usus dengan peritonitis, gangguan empedu,
paru dan
pneumonitis.
|
1.
Piperazin sitrat
(antepar)
2.
Hexilresorsinol
3.
Oleumkenopodii
4.
Santonin
5.
Pirantel pamoat
(combantrin)
6. Papain
(fellardon
|
Memberikan
penyuluhan pada
orangtua
pentingnya
menjaga
higienis dan
sanitasi
lingkungan.
|
2.4 Asuhan Keperawatan
Keluarga dengan Anak Prasekolah yang Menderita Diare
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
·
Kepala Keluarga (KK)
·
Alamat dan telepon
·
Pekerjaan KK
·
Pendidikan KK
·
Komposisi keluarga
(Daftar nama-nama anggota keluarga yang tinggal dalam
satu rumah. Nama, Jenis Kelamin, Umur penderita, hubungan dengan Kepala
Keluarga dan status imunisasi serta Genogram. Garis keturunan atau silsilah
keluarga dari tiga generasi apakah ada yang menderita diare/diare kronis
sebelumnya.)
No.
|
Nama
|
Jenis
|
Hub.
Kel.
KK
|
Umur
|
Pendidikan
|
Status imunisasi
|
Ket.
|
||||||||||
BCG
|
Polio
|
DPT
|
Hepatitis
|
Campak
|
|||||||||||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
|||||||||
·
Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta
kendala atau masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
·
Suku bangsa
Adat istiadat di tempat tinggal keluarga, suku bangsa,
agama, sosial, budaya, rekreasi, kegiatan pendidikan, kebiasaan makan dan
berpakaian. Adanya pengaruh budaya pada peran keluarga dan kekuatan struktur,
bentuk rumah, bahasa yang digunakan sehari-hari, komunikasi dalam keluarga,
penggunaan tempat pelayanan kesehatan.
·
Agama
Agama yang dianut dalam keluarga dan kegiatan agama
yang aktif diikuti.
·
Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan berdasarkan
tingkat kesejahteraan keluarga, yang terdiri dari lima tingkatan yaitu :
Keluarga Prasejahtera, Keluarga Sejahtera Tahap I, Keluarga Sejahtera Tahap II,
Keluarga Sejahtera Tahap III dan Keluarga Sejahtera Tahap IV (III Plus).
·
Aktivitas rekreasi keluarga
Identifikasi aktivitas dalam keluarga, frekuensi
aktivitas tiap anggota keluarga dan penggunaan waktu senggang.
2. Riwayat
·
Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar