Selasa, 29 Mei 2012
SATUAN ACARA PENNYULUHAN
(SAP)
I.
IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan SUSENAS (2002), 26%
balita di Indonesia menderita gizi kurang dan 8% balita menderita gizi buruk (marasmus,
kwashiorkor, marasmus-kwashiorkor).
Kwashiorkor
dijumpai terutama pada golongan umur tertentu yaitu bayi pada masa menyusui dan
pada anak prasekolah, 1 hingga 3 tahun yang merupakan golongan umur yang
relatif memerlukan lebih banyak protein untuk tumbuh sebaik-baiknya. Sindrom
demikian kemudian dilaporkan oleh berbagai negeri terutama negeri yang sedang
berkembang seperti Afrika, Asia, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan
bagian-bagian termiskin di Eropa. Penyakit ini banyak terdapat anak dari golongan
penduduk yang berpenghasilan rendah. Ini dapat dimengerti karena protein yang
bermutu baik terutama pada bahan makanan yang berasal dari hewan seperti
protein, susu, keju, telur, daging, dan ikan. Bahan makanan tersebut cukup
mahal , sehingga tidak terjangkau oleh mereka yang berpenghasilan rendah. Akan
tetapi faktor ekonomi bukan merupakan satu-satunya penyebab penyakit ini. Ada
berbagai protein nabati yang bernilai cukup baik, misalnya kacang kedele,
kacang hijau, dan sebagainya, akan tetapi karena tidak diketahui atau tidak
disadari, bahan makanan tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya.
Pengetahuan yang kurang tentang nilai bahan makanan, cara pemeliharaan anak,
disamping ketakhyulan merupakan faktor tambahan dari timbulnya penyakit kwashiorkor.
Keadaan higiene yang buruk, sehingga mereka mudah dihinggapi infeksi dan
infestasi parasit dan timbulnya diare mempercepat atau merupakan trigger
mechanisme dari penyakit ini.
II.
PENGANTAR
Bidang
studi : KOMUNITAS
Topik
: Kwashiorkor
Sub
Topik : Kwashiorkor pada anak
Sasaran
: Ibu an.W
Hari
/tanggal : Selasa, 29 Mei 2012
Waktu
: 20 menit
Tempat
: Jl. Jabon-Mojokerto
III.
TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah
mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat memahami dan mengerti
tentang Kwashiokor (Busung Lapar)
IV.
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIM)
Setelah
mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali :
1.
Pengertian Kwashiorkor
2.
Penyebab
3.
Tanda dan gejala
4.
Komplikasi
5.
Pencegahan
V.
MATERI
Terlampir
VI.
METODE
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
VII.
MEDIA
1.
Materi SAP
2.
Leaflet
VIII.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
|
Waktu
|
Kegiatan
Penyuluhan
|
Kegiatan
Peserta
|
1.
|
2 menit
|
Pembukaan :
Memberikan
salam
Menjelaskan tujuan pembelajaran
Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan
|
Menjawab
salam
Mendengarkan dan memperhatikan
|
2.
|
10 menit
|
Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur
Materi:
1. Pengertian
Kwashiorkor
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Komplikasi
5. Pencegahan
|
Menyimak
dan memperhatikan
|
3.
|
6 menit
|
Evaluasi :
Meminta kepada ibu-ibu untuk menjelaskan atau
menyebutkan kembali :
1. Pengertian
Kwashiorkor
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Komplikasi
5. Pencegahan
|
Bertanya
dan menjawab pertanyaan
|
4.
|
2 menit
|
Penutup :
Menucapkan
terimakasih dan mengucapkan salam
|
Menjawab
salam
|
IX.
PENGESAHAN
Mojokerto, 29 Mei 2012
Sasaran
Pemberi Penyuluhan
Ibu an.W Selvia Leli Agus
Anika
X.
EVALUASI
1.
Essay
2.
Pertanyaan :
a) Apa itu Khashiorkor?
b) Sebutkan dan jelaskan
dengan singkat penyebab dari khashiorkor?
c) Sebutkan dan jelaskan
dengan singkat Tanda gejala kwashiorkor minimal tiga?
d)
Sebutkan dan jelaskan dengan singkat komplikasi yang dapat terjadi akibat dari
penyakit kwashiorkor?
e) Bagaimana cara
pencegahan pada penyakit kwashiorkor?
XI.
LAMPIRAN MATERI
KWASHIORKOR PADA ANAK
A. PENGERTIAN KWASHIORKOR
Kwashiorkor (Busung Lapar) adalah
satu bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh defisiensi protein yang berat bisa
dengan konsumsi energi dan kalori tubuh yang tidak mencukupi kebutuhan.
Kwashiorkor atau busung lapar adalah salah satu bentuk sindroma dari gangguan
yang dikenali sebagai Malnutrisi Energi Protein (MEP) Dengan beberapa
karakteristik berupa edema dan kegagalan pertumbuhan, depigmentasi,
hyperkeratosis.
Walaupun sebab utama penyakit ini
ialah defisiensi protein, tetapi karena biasanya bahan makanan yang dimakan itu
juga kurang mengandung nutrien lainnya, maka defisiensi protein disertai
defisiensi kalori sehingga sering penderita menunjukkan baik gejala kwashiorkor
maupun marasmus.
B. PENYEBAB KWASHIORKOR
Kwashiorkor
paling seringnya terjadi pada usia antara 1-4 tahun ,namun dapat pula terjadi
pada bayi .Kwashiorkor yang mungkin terjadi pada orang dewasa adalah sebagai
komplikasi dari parasit atau infeksi lain.
Penyebab terjadinya kwashiorkor
adalah inadekuatnya intake protein yang berlansung kronis. Faktor yang dapat
menyebabkan hal tersbut diatas antara lain:
1)
Pola makan
Protein (dan asam amino) adalah zat
yang sangat dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang. Meskipun intake
makanan mengandung kalori yang cukup, tidak semua makanan mengandung protein/
asam amino yang memadai. Bayi yang masih menyusui umumnya mendapatkan protein
dari ASI yang diberikan ibunya, namun bagi yang tidak memperoleh ASI protein
adri sumber-sumber lain (susu, telur, keju, tahu dan lain-lain) sangatlah
dibutuhkan. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai keseimbangan nutrisi anak berperan
penting terhadap terjadi kwashiorkhor, terutama pada masa peralihan ASI ke
makanan pengganti ASI.
2)
Faktor social
Hidup di negara dengan tingkat
kepadatan penduduk yang tinggi, keadaan sosial dan politik tidak stabil,
ataupun adanya pantangan untuk menggunakan makanan tertentu dan sudah
berlansung turun-turun dapat menjadi hal yang menyebabkan terjadinya
kwashiorkor.
3)
Faktor ekonomi
Kemiskinan keluarga/ penghasilan
yang rendah yang tidak dapat memenuhi kebutuhan berakibat pada keseimbangan
nutrisi anak tidak terpenuhi, saat dimana ibunya pun tidak dapat mencukupi
kebutuhan proteinnya.
4)
Faktor infeksi dan penyakit lain
Telah lama diketahui bahwa adanya
interaksi sinergis antara MEP dan infeksi. Infeksi derajat apapun dapat memperburuk
keadaan gizi. Dan sebaliknya MEP, walaupun dalam derajat ringan akan menurunkan
imunitas tubuh terhadap infeksi.
C. TANDA DAN GEJALA
Manifestasi
dini pada kwashiorkor cukup samar-samar mencakup letargi,apati, dan
iritabilitas. Manifestasi lanjut yang berkembang dapat berupa pertumbuhan yang
tidak memadai, kurangnya stamina, hilangnya jaringan otot, menjadi lebih peka
terhadap serangan infeksi dan edema. Nafsu makan berkurang ,jaringan bawah
kulit mengendor dan lembek serta ketegangan otot menghilang. Pembesaran hati
dapat terjadi secra dini atau kalau sudah lanjut, infiltrasi lemak lazim
ditemukan. Edema biasanya terjadi secara dini,kegagalan mencapai penambahan BB
ini dapat terselubungi oleh edema yang terjadi ,yang kerap kali telah terdapat
pada organ-organ dalam,sebelum ia dapat terlihat pada muka dan anggota gerak.
1. Wujud Umum
Secara umumnya
penderita kwashiorkor tampak pucat, kurus, atrofi pada ekstremitas, adanya
edema pedis dan pretibial serta asites. Muka penderita
ada tanda moon face dari akibat terjadinya edema.
2. Retardasi Pertumbuhan
Gejala penting ialah pertumbuhan
yang terganggu. Selain berat badan, tinggi badan juga kurang dibandingkan
dengan anak sehat.
3. Perubahan Mental
Biasanya
penderita cengeng, hilang nafsu makan dan rewel. Pada stadium lanjut bisa menjadi apatis. Kesadarannya juga bisa menurun,
dan anak menjadi pasif.
4. Edema
Pada sebagian
besar penderita ditemukan edema baik ringan maupun berat. Edemanya bersifat
pitting. Edema terjadi bisa disebabkan hipoalbuminemia, gangguan dinding
kapiler, dan hormonal akibat dari gangguan eliminasi ADH.
5. Kelainan Rambut
Perubahan
rambut sering dijumpai, baik mengenai bangunnya (texture), maupun warnanya.
Sangat khas untuk penderita kwashiorkor ialah rambut kepala yang mudah tercabut
tanpa rasa sakit. Pada penderita kwashiorkor lanjut, rambut akan tampak kusam,
halus, kering, jarang dan berubah warna menjadi putih. Sering bulu mata menjadi
panjang.
6. Kelainan Kulit
Kulit penderita
biasanya kering dengan menunjukkan garis-garis kulit yang lebih mendalam dan
lebar. Sering ditemukan hiperpigmentasi dan persisikan kulit. Pada sebagian
besar penderita dtemukan perubahan kulit yang khas untuk penyakit kwashiorkor,
yaitu crazy pavement dermatosis yang merupakan bercak-bercak putih atau
merah muda dengan tepi hitam ditemukan pada bagian tubuh yang sering mendapat
tekanan. Terutama bila tekanan itu terus-menerus dan disertai kelembapan oleh
keringat atau ekskreta, seperti pada bokong, fosa politea, lutut, buku kaki,
paha, lipat paha, dan sebagainya. Perubahan kulit demikian dimulai dengan
bercak-bercak kecil merah yang dalam waktu singkat bertambah dan berpadu untuk
menjadi hitam. Pada suatu saat mengelupas dan memperlihatkan bagian-bagian yang
tidak mengandung pigmen, dibatasi oleh tepi yang masih hitam oleh
hiperpigmentasi.
7. Kelainan Gigi dan Tulang
Pada tulang
penderita kwashiorkor didapatkan dekalsifikasi, osteoporosis, dan hambatan
pertumbuhan. Sering juga ditemukan caries pada gigi penderita.
8. Kelainan Hati
Pada biopsi
hati ditemukan perlemakan, bisa juga ditemukan biopsi hati yang hampir semua
sela hati mengandung vakuol lemak besar. Sering juga ditemukan tanda fibrosis,
nekrosis, da infiltrasi sel mononukleus. Perlemakan hati terjadi akibat
defisiensi faktor lipotropik.
9. Kelainan Darah dan Sumsum Tulang
Anemia ringan
selalu ditemukan pada penderita kwashiorkor. Bila disertai penyakit lain,
terutama infestasi parasit ( ankilostomiasis, amoebiasis) maka dapat dijumpai
anemia berat. Anemia juga terjadi disebabkan kurangnya nutrien yang penting
untuk pembentukan darah seperti Ferum, vitamin B kompleks (B12, folat, B6).
Kelainan dari pembentukan darah dari hipoplasia atau aplasia sumsum tulang
disebabkan defisiensi protein dan infeksi menahun. Defisiensi protein juga
menyebabkan gangguan pembentukan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya terjadi
defek umunitas seluler, dan gangguan sistem komplimen.
10. Kelainan
Pankreas dan Kelenjar Lain
Di pankreas dan
kebanyakan kelenjar lain seperti parotis, lakrimal, saliva dan usus halus
terjadi perlemakan.
11. Kelainan
Jantung
Bisa terjadi
miodegenerasi jantung dan gangguan fungsi jantung disebabkan hipokalemi dan
hipmagnesemia.
12. Kelainan
Gastrointestinal
Gejala
gastrointestinal merupakan gejala yang penting. Anoreksia kadang-kadang
demikian hebatnya, sehingga segala pemberian makanan ditolak dan makanan hanya
dapat diberikan dengan sonde lambung. Diare terdapat pada sebagian besar
penderita. Hal ini terjadi karena 3 masalah utama yaitu berupa infeksi atau
infestasi usus, intoleransi laktosa, dan malabsorbsi lemak. Intoleransi laktosa
disebabkan defisiensi laktase. Malabsorbsi lemak terjadi akibat defisiensi
garam empedu, konyugasi hati, defisiensi lipase pankreas, dan atrofi villi
mukosa usus halus.
13. Dermatitis juga
lazim ditemukan Penggelapan kulit terjadi pada tempat-tempat yang mengalami
iritasi,namun tidak pada daerah-daerah yang terkena sinar matahari.. Rambutnya biasanya jarang dan halu-halus serta kehilangan elastisitasnya.
Pada anak-anak yang berambut gelap dapat terlihat jalur-jalur rambut berwarna
merah atau abu-abu.Otot-otonya tampak lemah dan atrofi,tetapi sesekali dapat
ditemukan lemak dibawah kulit yang berlebihan.
D.
KOMPLIKASI
Anak dengan
kwashiorkor akan lebih mudah untuk terkena infeksi dikarenakan lemahnya sistem
imun . Tinggi maksimal dan kempuan potensial untuk tumbuh tidak akan pernah
dapat dicapai oleh anak dengan riwayat kwashiorkor. Bukti secara statistik
mengemukakan bahwa kwashiorkor yang terjadi pada awal kehidupan (bayi dan
anak-anak) dapat menurunkan IQ secara permanen.
E.
PENCEGAHAN
Pencegahannya dapat berupa diet
adekuat dengan jumlah-jumlah yang tepat dari protein (12 % dari total kalori).
Sentiasa mengamalkan konsumsi diet yang seimbang dengan cukup karbohidrat,
cukup lemak. Protein terutamanya harus disediakan dalam makanan. Untuk
mendapatkan sumber protein yang bernilai tinggi bisa didapatkan dari protein
hewan seperti susu, keju, daging, telur dan ikan. Bisa juga mendapatkan protein
dari protein nabati seperti kacang ijo dan kacang kedelei.
XII.
DAFTAR PUSTAKA
Benjamin W. Van Voorhees, MD, MPH, Assistant Professor of Medicine and
Pediatrics, Article on Kwashiorkor, University of Chicago, Verimed
Healthcare Network, http//www.medlineplus.com
Repulika Company, Kwasiorkor, Republika Online,
http://www.republika.co.id
Anonymous. Malnutrisi. Medicastore.com.